Jumat, 22 Agustus 2008

Ijah .. ijah ...

Alkisah seorang Pembantu dan tukang kebun
Pembantu bernama Ijah dan Tukang kebun bernama Bejo

Ijah sadar sebagai pembantu tak dapat menggantikan posisi Nyonya
Ijah sadar Bejo hanyalah boneka yang dapat diletakan dimana Nyonya suka
Jo ... dalam hati Ijah :
Bolehkan pundakmu itu menjadi tempat aku bersandar jika aku ingin mengeluh

Bejo ... adalah pemuda yang murah senyum
sampai - sampai .. orang gilapun ia balas senyumnya
ketika Ijah tanya Bejo jawab :
" kasihan org gila itu nggak ada yang balas senyumnya"
Jah ... dalam hati Bejo
"kasihan kamu kock jadi Ijah"

4 komentar:

Anonim mengatakan...

"..Waktu tak akan berhenti berlalu.. Bagai kerlip cahaya bintang yg tak akan padam ditelan kegelapan.. Namun disini masih ada setitik harapan tuk menggapai itu semua.. Dan senyuman adalah cara yg terbaik dan terindah tuk mengatasi itu semua.."

bagi_senyumnya_dong

Utami mengatakan...

maksudnya apa sich mbak ? kok aku gak ngeh ya ..... :p

NEC mengatakan...

bagi_senyum_donk

Sekali senyum, curiga hilang.
Dua kali senyum, jadi sahabat.
Tiga kali senyum, hati penuh damai.
Empat kali senyum, rejeki datang.
Lima kali senyum gigi kering bo..!

gimana tuh ...
btw thank udah mo jadi sahabatku

NEC mengatakan...

buat tami

ini bahasa tinggi, jd anak kecil cuci tangan cuci kaki, tidur aja ya ... ahahah